Rabu, 13 November 2013

Profil El Shaarawy, Bintang Muda AC Milan Berjuluk 'Il Faraone'

Stephan El Shaarawy, demikian nama lengkap striker muda AC Milan ini, adalah bagian dari strategi baru kebijakan transfer Milan yang berorientasi pada pemain muda, di mana di dalamnya juga terdapat bintang muda Milan lainnya yang sudah mendunia, yaitu "Super Mario" Balotelli, yang tentunya sudah tak asing lagi di telinga para fans AC Milan,  a.k.a. Milanisti.  Bersama Balotelli dan Mbaye Niang, El Shaarawy menjadi andalan Rossoneri di lini depan, terutama di sepanjang musim 2012/2013 lalu. El Shaarawy di sayap kiri, Balotelli sebagai ujung tombak di tengah, dan Niang sebagai penyerang sayap kanan. Mereka bertiga membentuk trio striker mohawk yang hanya ada di Milan, dengan ciri khas rambut mohawk mereka. Dalam sebuah kesempatan, El Shaarawy menyebut diri mereka sebagai Mohican Strikers. Namun demikian, di musim 2013/2014 ini saat berita ini ditulis, El Shaarawy tidak banyak bermain karena harus berkutat dengan cederanya.

Didatangkan dari Genoa pada bursa transfer musim panas 2011 lalu, tidak butuh waktu lama bagi El Shaarawy untuk memperoleh tempat di squad inti Rossoneri. Bahkan karena kecermelangannya, Milan berhasil bangkit dari keterpurukan di awal musim 2012/2013 dan mencapai posisi tiga di klasemen akhir Serie A musim tersebut, yang mana berarti lolos untuk berlaga di Liga Champions, kendati harus melewati babak play-off. El Shaarawy bahkan menjadi top scorer paruh musim dengan koleksi 14 gol, walaupun di paruh musim berikutnya produktivitas golnya menurun tajam. Namun wakil presiden AC Milan, Adriano Galliani, membelanya dengan mengatakan bahwa adalah gol-gol El Shaarawy yang menjadi penyambung asa Milan untuk tetap bertarung memperebutkan posisi tiga besar yang mana akhirnya memang berhasil dicapai oleh pasukan Rossoneri setelah bersaing ketat dengan Fiorentina sampai giornata terakhir.

El-Sha, demikian biasanya namanya disingkat, adalah aktor utama kebangkitan Milan di musim 2012/2013, yang mana sempat terseok-seok di awal musim karena instabilitas yang ditimbulkan oleh eksodus besar-besaran pemain veteran Milan, antara lain: Gennaro Gattuso, Mark van Bommel, Filippo Inzaghi, Clarence Seedorf, Gianluca Zambrotta, dan Alessandro Nesta, untuk kemudian semakin diperparah dengan hijrahnya dua pemain terbaik mereka waktu itu ke PSG karena alasan finansial, yaitu Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva. Namun demikian, bersama El Shaarawy, Balotelli, Niang, dan De Sciglio,  Milan membangun sebuah generasi baru yang berfokus pada pemain-pemain muda sekaligus menandai berakhirnya era sebelumnya yang banyak dihuni oleh pemain-pemain yang relatif berumur. El Shaarawy sebagai salah satu pondasi dari era baru ini menunjukkan bahwa tidak sia-sia
Milan mempercayakan tanggung jawab yang besar kepadanya, yakni melalui gol demi gol yang dipersembahkannya untuk Milan. Berkat gol-gol El Shaarawy tersebut, ditambah dengan kehadiran sosok Mario Balotelli di paruh kedua musim, pelan tapi pasti, Milan kembali menapak naik papan klasemen dan menyeruak kembali ke papan atas yang mana merupakan habitat asli Rossoneri.

Kita doakan agar El-Sha lekas pulih dari cederanya dan dapat segera menampilkan kecermelangannya kembali dan membantu Milan yang saat ini juga sedang mengalami krisis yang kurang lebih sama seperti waktu itu. Apakah El Shaarawy akan kembali menjadi aktor protagonis kebangkitan AC Milan seperti musim 2012/2013 yang lalu? Kita harapkan demikian, demi El Shaarawy dan demi tim tercinta kita, AC Milan. Forza Il Faraone, forza Rossoneri! Simak juga "
El Shaarawy (1): Pemain Muda AC Milan Penggemar Ricardo Kaka".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar