Jumat, 29 Maret 2013

Mbaye Niang, Striker AC Milan "Titisan Thierry Henry"

Didatangkan dari klub Liga Prancis, Caen, setahun yang lalu sebelum musim 2012/2013 bergulir, pemain bernama lengkap M'Baye Babacar Niang ini tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan kesempatan bermain reguler di AC Milan. Dalam skema permainan pelatih Milan, Massimiliano Allegri, Niang sering menempati posisi penyerang sayap mendukung bomber Milan lainnya yang sedang naik daun, Mario Balotelli. Niang yang kelahiran tahun 94 merupakan bagian dari kebijakan baru Milan yang berinvestasi pada pemain muda, melengkapi sederetan pemain muda lainnya di Milan, antara lain Mattia De Sciglio, Bartosz Salamon, Mario Balotelli, Stephan El Shaarawy, dan Bojan Krkic. Milan memang merombak habis-habisan squad-nya di musim ini dari yang tadinya terkenal sebagai tim yang berisi pemain-pemain tua menjadi tim segar yang berisikan pemain muda.  

Di Milan, Niang, mengenakan jersey bernomor 19. Niang disebut-sebut memiliki karakter permainan seperti legenda hidup Prancis Thierry Henry yang juga memulai kejayaan karirnya sewaktu bermain di posisi penyerang sayap di Arsenal. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Niang memiliki gaya bermain seperti koleganya di AC Milan, Mario Balotelli. Terlebih lagi didukung fakta bahwa keduanya berkulit hitam dan berambut mohawk. Bersama El Shaarawy dan Balotelli, mereka adalah trio penyerang berambut mohawk, yang hanya ada di Milan, yang oleh El Shaarawy disebut mohican strikers. 

Niang yang berdarah Senegal dilahirkan di Meulan, Prancis, dan mulai bermain sepakbola di usia tujuh tahun. Di usia 13, dia bergabung dengan akademi tim muda Caen dan mencetak hattrick di dalam laga ujicobanya. Dia dengan cepat menapak naik hirarki tim muda klub-nya dan di usia 15 dia sudah terpilih masuk ke dalam squad U-19 Caen. Singkat cerita, di tahun 2011, Niang memulai karir profesionalnya dengan menandatangani kontrak tiga tahun bersama Caen. Dia memulai debutnya ketika Caen bertanding melawan Toulouse langsung keesokan harinya yang berakhir imbang 1-1. Di usia 16 tahun, Niang menjadi pemain termuda yang bermain untuk Caen dalam sejarah Caen. Dan di pertandingan berikutnya melawan Nice yang dimenangkan oleh Caen 4-0, Niang menjadi pencetak gol termuda kedua dalam sejarah Ligue 1 setelah Laurent Roussey.

Di tahun 2012 sebelum musim 2012-2013 bergulir, Niang dilaporkan menjalani ujicoba dengan Arsenal, Everton, dan Tottenham Hotspur. Dan di bulan Agustus, Niang dikonfirmasi sedang dalam tahap negosiasi dengan Milan setelah bertemu dengan wakil presiden Milan Adriano Galliani. Keesokan harinya, transfer Niang dikonfirmasi oleh situs resmi Milan, dengan kontrak tiga tahun tanpa menyebutkan harga transfer. 

Niang mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol termuda nomor 2 dalam sejarah Milan ketika Milan melawan Reggina di Coppa Italia. Di usia 18, dia menandatangani kontrak baru dengan Milan, yang akan berakhir tahun 2017. Di Milan, Niang bergaul akrab dengan Balotelli, Robinho, dan El Shaarawy. Punggawa tim nasional Prancis U-21 yang suka musik rap ini sudah bermain sebanyak 17 pertandingan untuk Milan, di mana 13 di antaranya di Serie A, 2 di Coppa Italia, dan 2 di Liga Champions. Total Niang sudah bermain sebanyak 884 menit dan mencetak 1 gol, yakni di Coppa Italia. Di kompetisi lain seperti Serie A dan Liga Champions, Niang termasuk akrab dengan tiang gawang. Sudah beberapa kali tendangannya dimentahkan mistar gawang. Terakhir kali adalah sewaktu Milan melawan Barcelona di Camp Nou, di mana tendangan menyusur tanahnya mengenai tiang gawang sebelah kanan Barcelona yang dikawal Victor Valdez. Bagaimana, Niang? Tidak kapok bukan? Kita doakan Niang segera mengakhiri polemiknya dengan tiang gawang dan segera mencetak gol pertamanya buat Milan di Serie A dan di Liga Champions. Semangat, Niang!

Bagi Milanisti yang ingin mengenal profil Niang lebih dekat, berikut Video Percakapan Mbaye Niang dengan Para Fans-nya seperti dilansir situs resmi AC Milan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar