Selasa, 03 Desember 2013

Biografi Ricardo Kaka (1): Ballon d'Or ke-8 dari San Siro

Berikut adalah biografi Ricardo Kaka dari sisi persepakbolaan yang mana di puncak karirnya bersama Milan, Kaka memenangkan Ballon d'Or dan gelar Pemain Terbaik Dunia 2007 yang membuatnya semakin menjadi kecintaan publik San Siro waktu itu; bisa dibilang bahwa Kaka adalah pemain terpopuler AC Milan atau yang paling dicintai oleh fans Milan  (Milanisti) dalam 10 tahun terakhir, melebihi legenda dan mantan kapten AC Milan, Paolo Maldini ataupun striker legendaris Milan, Andriy Shevchenko.

Dilahirkan di Gama, Brazil, pada tahun 1982, Kaka bersama keluarganya pindah ke Sao Paulo pada saat dirinya berumur 7 tahun. Di sana Kaka bergabung dengan sebuah klub yunior lokal bernama "Alphaville", yang pada waktu itu berhasil maju ke final turnamen setempat. Pada saat itu, selain bermain sepakbola, Kaka juga bermain tenis. Dari situ, Kaka kemudian terpantau oleh klub lokal setempat yaitu Sao Paulo FC, yang mana Kaka kemudian bergabung dengan mereka di usia 8 tahun. Pada usia 15 tahun, Kaka menandatangani kontrak dengan Sao Paulo di mana kemudian dia berhasil mengantarkan tim muda Sao Paulo memenangkan Copa de Juvenil. Pada tahun 2001, Kaka menembus tim senior Sao Paulo dan berhasil mengantarkan klubnya tersebut memenangkan kejuaraan Torneio Rio-Sao Paulo.

Penampilan cemerlang Kaka bersama Sao Paulo membuat dirinya dilirik oleh AC Milan dan klub-klub Eropa lainnya. Adalah Milan yang kemudian berhasil mendatangkan Kaka ke San Siro dengan dana sebesar 8.5 juta Euro di tahun 2003. Di Milan, Ricardo Kaka mengenakan jersey dengan nomor punggung 22. Hanya perlu waktu sebulan buat Kaka untuk menembus starting lineup Milan yang dihuni pemain-pemain bintang. Pemain yang terkenal cepat, kuat, dan memiliki teknik memukau ini mengisi posisi Rui Costa yaitu sebagai gelandang serang atau playmaker. Suatu posisi yang mengharuskan kemampuan memahami permainan dan kreativitas yang tinggi sebagaimana yang memang dimiliki oleh Kaka. Sebagai trequartista, Kaka melayani striker-striker Milan yang saat itu dihuni oleh Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi, dan Jon Dahl Tomasson. Dari striker-striker Milan tersebut, adalah Andriy Shevchenko yang terkesan paling sehati dengan Kaka di mata para fans AC Milan. Di musim perdananya bersama AC Milan, Kaka mengantarkan Milan meraih gelar Scudetto dan UEFA Super Cup serta menempati posisi runner-up di Piala Intercontinental dan Supercoppa Italiana. 

Di musim berikutnya di periode 2004-2005, Milan memulai musim dengan menjuarai Supercoppa Italiana mengalahkan Lazio. Di musim tersebut, Kaka yang beroperasi di lapangan tengah, dengan berbekal kemampuan dribling di atas rata-rata dan segudang kualitas lainnya membentuk kelompok yang solid bersama Clarence Seedorf, Andrea Pirlo, Massimo Ambrosini, Gennaro Gattuso, dan juga Rui Costa di sepanjang musim itu. Dan di musim tersebut pula, Kaka membawa Milan mencapai final Liga Champions yang mana akhirnya dikalahkan oleh Liverpool dalam sebuah kekalahan dramatis yang cukup membekas di benak para fans AC Milan. Milan yang memimpin 3-0 di babak pertama harus menyerah melalui adu penalti setelah Liverpool bisa menyamakan kedudukan di babak kedua. Sebuah pengalaman yang tidak akan dilupakan oleh Rossoneri. Namun demikian, Kaka terpilih sebagai pemain tengah terbaik dalam Liga Champions musim itu.

Kepergian Andriy Shevchenko dari San Siro ke Chelsea pada tahun 2006 membuat Kaka diberi tambahan peran, yaitu sebagai striker Rossoneri. Di musim itu Kaka berganti-ganti posisi antara striker lubang di belakang Filippo Inzaghi dan sebagai penyerang. Musim itu adalah musim kesuksesan terbesar Kaka bersama Milan di mana dia berhasil mengantarkan Rossoneri meraih trofi Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool di final. Sebuah kemenangan yang manis setelah apa yang terjadi dua tahun sebelumnya di mana Milan harus mengalami kekalahan yang sangat traumatis oleh tim tersebut. Kaka keluar sebagai top scorer Liga Champions dengan 10 gol. Prestasi Kaka bersama Milan tersebut kemudian membuat dirinya diganjar trofi Ballon d'Or, di mana Kaka merupakan pemain AC Milan ke-6 yang meraih trofi tersebut setelah Gianni Rivera, Ruud Gullit, Marco Van Basten (3 kali), George Weah, dan Andriy Shevchenko. Total 8 trofi Ballon d'Or tercatat atas nama pemain AC Milan sampai tahun 2007. Lanjut ke Biografi Ricardo Kaka bagian 2: Pemain Terbaik Dunia 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar