Sabtu, 27 April 2013

Nigel de Jong, si 'Mesin Pemotong Rumput'


Gelandang bertahan AC Milan yang satu ini terkenal dengan permainannya yang keras dan tidak kenal kompromi. Dia tidak segan-segan melancarkan tekel ataupun kontak fisik lainnya yang diperlukan untuk merebut bola dari pemain lawan atau sekedar mengacaukan permainan lawan. Oleh publik sepakbola, dia dikenal sebagai pemain "kotor" dengan  reputasi brutalnya yang sudah mendunia, terlebih ketika dirinya melancarkan tendangan kungfu ke arah dada Xabi Alonso di final Piala Dunia 2010 yang akhirnya dimenangkan oleh Spanyol. Kejadian itu membuat popularitasnya melonjak pesat dan semakin mengukuhkan dirinya sebagai pemain brutal. Berbagai julukan sudah diperolehnya karena permainannya itu antara lain: Pengangkut Air, Mesin Pemotong Rumput, Tukang Jagal, dan Anjing Terrier.

De Jong didatangkan oleh Milan di bursa transfer musim panas tahun 2012 dari Manchester City, untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan oleh kepergian pemain Milan dengan tipe serupa yakni Gennaro 'Rhino' Gattuso dan Mark van Bommel. Kedua eks pemain Milan tersebut juga berposisi sebagai gelandang bertahan dan masing-masing terkenal dengan permainan agresifnya, terlebih-lebih Gattuso yang dikenal sebagai pemain berkarakter badak yang juga adalah mantan kapten AC Milan. Gattuso meninggalkan Milan dan bergabung dengan klub Swiss, FC Sion. Sedangkan Mark van Bommel kembali ke klub yang pernah dibelanya di awal karirnya yaitu PSV Eindhoven.  Mereka bersama dengan Filippo Inzaghi, Clarence Seedorf, Gianluca Zambrotta, dan Alessandro Nesta merupakan para pemain yang tergabung dalam eksodus besar-besaran Milan di tahun 2012 sehubungan dengan perubahan kebijakan transfer Milan yang ingin berfokus pada pemain-pemain muda. Adapun De Jong, yang didatangkan menjelang ditutupnya bursa transfer musim panas tahun 2012 lalu, adalah bagian dari generasi baru Milan tersebut bersama dengan Riccardo Montolivo, dkk. Namun sayang sekali, pada pertandingan melawan Torino yang mana dimenangkan oleh Milan dengan skor 4-2 di akhir tahun 2012 lalu, de Jong mendapatkan cedera yang memaksanya harus absen cukup lama yang diperkirakan berlangsung sampai akhir musim berjalan. Namun kabar terakhir mengatakan bahwa  de Jong sudah mulai berlatih lagi dan siap mengisi skuad Milan untuk mengarungi pertandingan-pertandingan tersisa menjelang berakhirnya liga Serie A periode 2012/2013.

Pemain berdarah Suriname kelahiran tahun 1984 tersebut memulai karirnya bersama Ajax Amsterdam di liga Eredivisie di mana dia bermain di lini depan yang mana sesuai dengan cita-cita awalnya yaitu untuk menjadi seperti Dennis Bergkamp. Dia sempat bermain sebagai striker, gelandang kreatif atau playmaker, dan penyerang sayap kanan sebelum akhirnya pindah ke Hamburg dan dimainkan sebagai gelandang bertahan oleh pelatih Hamburg. Dari saat itulah karir de Jong sebagai defensive midfielder bermula. Tipe permainannya yang cenderung menebas kaki lawan-lawannya tanpa pandang bulu membuatnya mendapat julukan Lawnmower alias mesin pemotong rumput. Dia juga sempat disebut sebagai Edgar Davids berkaki kanan. Penampilan menawan de Jong di Piala Eropa 2008 bersama tim nasional Belanda membuatnya dilirik oleh pelatih Manchester City saat itu, Mark Hughes. Empat musim bersama Ajax, dan tiga musim bersama Hamburg, de Jong kemudian berlabuh di Manchester City pada tahun 2009. Bersama Manchester City, de Jong bermain cukup baik dan semakin meneguhkan dirinya sebagai pemain agresif. Di tahun 2010, kebrutalan de Jong memakan dua korban. Yang pertama adalah pemain Bolton Wanderers, Stuart Holden, yang harus menepi selama enam pekan setelah ditekel olehnya  dalam sebuah laga persahabatan antara Belanda dan Amerika Serikat. Kemudian Hatem Ben Arfa, pemain Newcastle yang menderita patah kaki sampai harus menepi selama 11 bulan. Yang terakhir membuat dirinya dicoret dari skuad tim nasional Belanda oleh pelatih Belanda saat itu, Bert van Marwijk. Sejak saat itu, perlahan tapi pasti, de Jong mulai mengurangi kebiasaannya melancarkan tekel-tekel horor. Uniknya, selama karirnya, de Jong hanya pernah sekali menerima kartu merah.  De Jong terpilih sebagai pemain yang memiliki passing paling akurat di Premier League untuk musim 2010/11 yaitu sebesar 90% mengalahkan 49 pemain lainnya. Apakah dengan cedera yang dia sendiri alami di Milan, akan membuat de Jong semakin santun dalam permainannya? Semoga demikian ya, de Jong. Sukses untukmu, dan tentu saja klub tercinta kita, AC Milan! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar