Selasa, 09 April 2013

Riccardo Montolivo, Jendral Lapangan Tengah AC Milan

Semenjak ditinggal oleh Andrea Pirlo ke Juventus, AC Milan seolah-olah kehilangan  pemain yang dapat berperan sebagai pengatur ritme permainan, yang mana dulu sering diperankan oleh Pirlo ketika masih berseragam Milan. Hal ini membuat kepindahan Pirlo dengan status bebas transfer ke pesaing besar Milan tersebut dipandang sebagai sebuah kesalahan besar dalam kebijakan transfer Milan saat itu. Kepergian Pirlo menyisakan lubang di lapangan tengah Milan yang acapkali menjadi masalah untuk Rossoneri. Namun pelan tapi pasti, lubang tersebut dapat ditutup oleh seorang Riccardo Montolivo, bintang baru Milan yang direkrut dari Fiorentina yang juga dengan status bebas transfer yang saat ini telah menjelma menjadi jendral lapangan tengah baru Milan. Demikian situs resmi AC Milan.

Montolivo telah menjadi motor utama permainan Milan di musim ini  dan hanya melalui proses adaptasi yang terbilang singkat yakni hanya dalam beberapa bulan saja. Penampilan Montolivo yang menawan musim ini bersama Milan mendapat pujian dari banyak pihak. Selama 10 tahun, Andrea Pirlo memukau banyak pencinta sepakbola dunia dengan kecerdasan bermainnya, baik untuk Milan maupun untuk tim nasional Italia, dengan puncak karirnya di Piala Dunia 2006 di Jerman. Pirlo memulai karirnya di Milan sejak tahun 2002 dan berhasil membawa Rossoneri menuai banyak kesuksesan, baik di Italia maupun di kancah internasional, yakni di Eropa, walaupun kesuksesannya bersama Juventus akhir-akhir ini lebih menyita perhatian massa dan seolah-olah menutup semua kesuksesan yang pernah dia raih bersama Milan sebelumnya. 

Namun sekarang Milan telah memiliki Pirlo yang baru, yang lebih muda, dan didapatkan dengan gratis pula. Namanya adalah Riccardo Montolivo. Midfielder tersebut telah menjadi pemain penting bagi Milan di musim ini dengan permainannya yang memukau. Dengan kepribadian yang mendukung dan teknik yang mumpuni, Montolivo telah melampaui ekspektasi banyak orang sejak didatangkan dari Fiorentina musim panas lalu. Dia telah mengesankan banyak orang di musim ini, mulai dari kapten Milan, Massimo Ambrosini sampai Rino Gattuso, mantan pemain Milan yang sangat terkesan dengan Montolivo saat berkunjung kembali ke Milan belum lama ini. Ambrosini sendiri, kapten Milan, berkata bahwa dia tidak pernah berpikir bahwa Montolivo bisa sampai pada apa yang telah dia capai saat ini. Mendapat pengakuan dan sanjungan dari dua kapten Milan yang telah memenangkan banyak gelar bersama Milan seharusnya memberikan motivasi yang lebih lagi kepada Montolivo.

Milan sempat kalah di pertandingan pertama melawan Fiorentina di San Siro, namun kekalahan tersebut telah menjadi cambukan kebangkitan Rossoneri. Sejak kekalahan melawan Fiorentina tersebut, Milan hanya pernah kalah sekali, yakni melawan Roma, dan imbang 4 kali, serta memenangkan 13 sisanya. Sejak saat itu, Montolivo telah berkembang dari waktu ke waktu. Montolivo hanya memerlukan beberapa bulan untuk beradaptasi dan kemudian muncul sebagai salah satu pemimpin Milan di lapangan dan di ruang ganti, dan bahkan kemudian dipercayakan ban kapten Milan langsung oleh Silvio Berlusconi di bulan November lalu ketika Milan bertanding melawan Juventus. Di usianya yang ke 28 tahun ini, Montolivo yang sedang berada di puncak karirnya tampaknya memang memiliki masa depan yang cerah bersama Milan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar