Rabu, 27 Maret 2013

Dari Berlusconi Sampai Ambrosini untuk Boateng

MILAN - Kevin Prince Boateng, pemain tengah AC Milan akan menghadiri acara yang diselenggarakan oleh PBB bertajuk Hari Internasional untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2013. Acara yang sudah berlangsung sejak tahun 1966 ini akan berlangsung di Geneva yakni di National Building dan akan berbicara tentang rasisme di dalam dunia olahraga. Sebagaimana diketahui, Boateng bersama dengan Muntari, Niang, dan El Shaarawy menerima perlakuan rasis dari sekelompok pendukung Pro Patria dalam laga persahabatan di Busto Arsizio pada tanggal 3 Januari yang lalu. Di dalam laga tersebut, Boateng yang kehilangan kesabarannya, memungut bola dan menendangnya ke arah penonton yang melontarkan ejekan rasisme tersebut dan berjalan meninggalkan lapangan sebelum pertandingan usai, walaupun sempat dicoba ditenangkan oleh wasit, para pemain Pro Patria, dan punggawa-punggawa AC Milan lainnya. Boateng yang kehabisan kesabarannya melepakan kostumnya dan dengan tidak ragu berjalan meninggalkan lapangan. Aksi Boateng tersebut kemudian mendapat dukungan dari seluruh pemain AC Milan dengan ikut meninggalkan lapangan pertandingan. Kejadian tersebut diawali dengan Boateng yang sedang menggiring bola di sisi kanan pertahanan Pro Patria dan mendengar sorakan bernada rasis kepada dirinya, yang memang sudah dilakukan semenjak awal pertandingan setiap kali dia memegang bola. 
Selain Kevin Prince Boateng, sudah banyak pemain berkulit hitam di Serie A yang mendapat perlakuan serupa, malah cukup banyak di antaranya adalah pemain atau mantan pemain AC Milan sendiri, contohnya yaitu Mario Balotelli, Mbaye Niang, dan Sulley Muntari. Liga Italia memang cukup kental dengan nuansa rasis bila dibanding dengan Liga Spanyol atau Liga Inggris yang terlihat lebih tegas dalam melakukan tindakan terhadap perilaku rasisme. Aksi Boateng itu sendiri mendapat berbagai tanggapan dari beberapa pihak, semisal pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi, pelatih Italia Cesare Prandelli, Patrick Vieira, Rio Ferdinand, Vincent Kompany, Massimo Ambrosini, dan Clarence Seedorf. Kebanyakan di antaranya adalah berisi dukungan kepada dirinya. Tanggapan-tanggapan tersebut antara lain:

CESARE PRANDELLI
"Akhirnya! Tim yang bagus, pelatih yang bagus, dan pemain yang bagus. Massimiliano Allegri mengerti masalahnya. Kita semua sudah cape dengan semua ini. Kita semua sudah muak. Italia harus bertumbuh dan ini adalah langkah pertama. Milan fantastis, sebagaimana juga kita bila bersatu di mana mungkin kita bisa merusak rencana dari beberapa orang ini..."

PATRICK VIEIRA
"Diperlukan usaha bersama untuk memerangi rasisme. Semua orang punya peran tersendiri. Saya percaya akan olahraga dan akan dunia yang lebih baik. Mari kita coba lakukan perubahan sekarang."

RIO FERDINAND
"Fair play untuknya. Selamat."

VINCENT KOMPANY
"Aksi rasisme terhadap Boateng dalam laga persahabatan Milan. Bagaimana kalau kita tidak mentolerir sama sekali orang-orang bodoh rasis itu?"

CLARENCE SEEDORF
"Mereka seharusnya diidentifikasi dan dikeluarkan dari stadion. Tinggalkan yang 90% yang menikmati pertadingan dan teruskan permainan. Jika Boateng bisa menidentifikasi keseluruhan sudut, keluarkan saja seluruh sudut tersebut. Menurutku itu yang seharusnya dilakukan. Meninggalkan pertandingan? Ya, kamu mengirimkan sebuah pesan. Tapi ini telah terjadi berulang kali dan saya pikir tidak membawa banyak perubahan. Kita hanya semakin mendukung kelompok kecil tersebut yang melakukan kekacauan ini dengan kelakuan mereka."

MASSIMO AMBROSINI
"Mengecewakan untuk semua yang ada di stadion, tapi itu diperlukan untuk mengirimkan pesan yang jelas. Milan akan mencoba kembali ke Busto Arsizio, terutama untuk anak-anak dan mereka yang tidak terkait dengan rasisme. Namun demikian, adalah penting untuk mengirimkan pesan yang jelas."

SILVIO BERLUSCONI
"Saya berterima kasih dan mengucapkan selamat kepada para pemain saya atas keputusan mereka meninggalkan lapangan. Ini adalah masalah yang tidak beradab yang perlu dihentikan, orang-orang tidak boleh mengizinkan hal ini untuk terjadi. Bukan hanya tentang perilaku para pemain di atas lapangan, tapi adalah mengenai publik, dan semua orang perlu menghindarkan Italia dari kesan yang negatif."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar